Tradisi Tanggal Tiga Belas Bulan Pertama Imlek

1581046044977550-0

Salah satu tradisi penting pada hari ini disebut “Hari Ulang Tahun Lampion.” Sebenarnya, istilah ini bermula karena, semakin mendekati hari raya Capgomeh, orang-orang semakin sibuk dalam menyiapkan lampion. Mereka akan mencoba apakah lampion mereka bisa menyala dengan baik atau tidak. Makanya di hari ini akan terlihat banyak cahaya lampion muncul dari dalam rumah, terutama di dapur, karena mereka mencoba lampion di dapur. Ada juga pepatah mengatakan bahwa, “Di tanggal tiga belas dan empat belas yang melihat lampion adalah Para Dewa; di tanggal lima belas dan enam belas yang melihat lampion adalah manusia, dan di tanggal tujuh belas dan delapan belas makhluk halus/hantu yang melihat lampion,” ini yang menyebabkan semenjak tanggal tiga belas sudah banyak orang yang memasang lampion.

Jalan-jalan pun juga sudah ramai, bukan hanya karena perayaan lampion, tapi juga meriah akan kemunculan barongsai dan petasan. Beraneka ragam lampion menarik bermunculan – ada lampion berbentuk ikan, kuda, singa, kepinci, kupu-kupu, labu emas, dan lainnya. Kemeriahan ini berlangsung hingga tengah malam.

Ada pula ungkapan “Saat memasang lampion (menyantap) onde, saat menurunkan lampion (menyantap) mie”上灯圆子落灯面. Terutama di Yangzhou yang masih mempertahankan tradisi ini, orang-orang pada hari ini akan menyantap onde. Tetapi anak-anak kecil sudah berlarian ke jalanan dan sibuk menontoni perayaan lampion.

Masyarakat di Xi’an lain lagi. Tepat di tanggal ini, mereka akan berdoa pada Kwan Kong (Guan Yu, Jenderal terkenal di masa Sam Kok).

Tanggal Tiga Belas ini, konon adalah hari ulang tahun Raja Naga Laut, sehingga setiap tahunnya para nelayan akan berdoa di tanggal ini dan meminta diberi perlindungan dan rezeki untuk pekerjaan mereka di laut.

Bukan hanya Raja Naga Laut yang berulang tahun hari ini. Mitosnya ternyata Dewi Laut juga berulang tahun tanggal tiga belas ini (meskipun untuk orang China Selatan tanggalnya berbeda, antara tanggal lima belas bulan tujuh atau tanggal dua puluh tiga bulan tiga). Untuk merayakannya masyarakat membuat lampion yang sangat indah, mendoakannya, lalu melepasnya ke samudera.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Post comment